Arsitektur Pohon Model
Attim
Tempat Perkembangbiakan Satwa
Arsitektur pohon merupakan
salah satu kajian lanjut dari ilmu dendrologi yang mempelajari perbedaan
bentuk-bentuk pertumbuhan pohon yang kemudian digolongkan menjadi beberapa
model arsitektur pohon. Model arsitektur pohon adalah bangunan dari suatu pohon
sebagai hasil pertumbuhan meristematik pohonyang dikontrol secara morfogenetik.
Morfogenetik yang dimaksud berarti bahwa secara genetik pertumbuhan
meristematik ini akan mempengaruhi bentuk fisik atau morfologi pohon, khususnya
yang berhubungan dengan pola pertumbuhan batang, percabangan, dan pembentukan
pucuk terminal. Kriteria penggolongan model tersebut berdasarkan 8 hal yaitu:
- Axis monopodial/ Simpodial. Axis monopodial artinya kenampakan
batang pokok hanya satu, sedangkan axis simpodial batang pokoknya tampak
lebih dari satu.
- Sifat pertumbuhan
kontinyu/ritmik. Pertumbuhan
kontinyu berarti tidak memiliki periodesitas pemanjangan), sedangkan
pertumbuhan ritmik berarti memiliki periodesitas pada pemanjangannya.
- Titik tumbuh apikal
terbatas/tidak terbatas (Apikal berhenti setelah timbul fase generatif)
- Distribusi daun
spiralis/berseling(districhous). Duduk daun spiralis biasanya dijumpai pada axis
yang vertikal, sedangkan duduk daun berseling biasanya dijumpai pada axis
yang mendatar.
- Bunga terminalis/lateralis. Bunga terminalis letaknya di
ujung axis cabang atau batang, sedangkan bunga lateralis letaknya di
ketiak daun
- Arah percabangan
plagiotropis/orthotropik. Plagiotropis berarti arah pertumbuhannya menuju ke
samping dan kuncu ujung menghadap ke sampaing atau terkulai ke bawah,
sedangkan orthotrof berarti arah pertumbuhannnya menuju ke atas dan begian
kuncup ujung cabang ataupun ujung ranting tampak menghadap ke atas.
- Cabang syllepsis (plagiotropis pertama terpanjang
dan terlebar)/ prolepsis (orthotropis pertama terpendek berupa sisik
daun. Percabangan syllepsis yaitu percabangan yang
dibentuk dari meristem lateral dengan perkembangan yang kontinyu,
sedangkan percabangan prolepsis perkembangan cabang tidak
kontinyu dengan beberapa periode istirahat dari meristem lateralis
- Keluarnya cabang dari
batang kontinyu/ritmik. Cabang kontinyu atau menerus apabila cabang tumbuh pada
ketinggian tertentu pada batang pokok diikuti cabang-cabang lain, demikian
seterusnya dan tidak jelas berulangnya, sedangkan cabang ritmik apabila
beberapa cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada cabang pokok secara
berulang dengan kelompok cabang yang satu dengan kelompok cabang
berikutnya jelas terlihat. Model-Model Arsitektur Pohon (Attims,
scarrone, massart)
1. Model Attims’s : batang
modopodial, percabangan tidak ritmik (disebut cabang menerus) pada batang.
Cabang monopodial dan ortotropik. Ex: Cemara (Casuarina equisetifolia).
2. Model Scarrone’s :
batang monopodial, percabangan ritmik. Cabang simpodial dan ortotropik. Ex:
Mangga (Mangifera indica).
3. Model Massart’s : batang
simpodial, percabangan ritmik. Cabang simpodial dan ortotropik. Ex: Agathis spp.
Menurut Halle dan Oldeman
tahun 1975 dalam Aththorick T.A tahun 2000, Selain penggolongan model
berdasarka 8 hal tersebut, model arsitektur pohon dapat dibedakan dalam 4
karakteristik utama, yaitu:
- Pohon tidak bercabang yaitu bagian
vegetatif pohon hanya terdiri dari satu aksis dan dibangun oleh sebuah
meristem soliter, contohnya model Holttum dan Corner
- Pohon bercabang dengan axis yang
ekivalen dan orthotropik, contohnya model Tomlinson, Chamberlain,
Leuwenberg, dan Schoute.
- Pohon bercabang dengan axis vegetatif
nonekivalen, contohnya model prevost, Rauh, Cook, Kwan-Koriba, Fagerlind,
Petit, Aubreville, Theoretical, Scarrone, Attim, Nozeran, Massart, dan
Roux.
- Pohon bercabang dengan aksis vegetatif
campuran ada yang ekivalen dan nonekivalen, contohnya model Troll,
Champagnat, dan Mangenot.
Artikel ini akan mengulas lebih mendalam
mengenai model arsitektur pohon Attim
Bentuk
model Attim mirip dengan Model Rauh, tetapi perbadaan keduanya terletak pada
cabang-cabang yang tumbuh terus-menerus dan batang pokoknya mempunyai
pertumbuhan yang terus-menerus juga.
Gambar 1. Pertumbuhan Model Attim (Remphey,2000)
Gambar 2. Arsitektur pohon model
Attim
Selain itu ciri-ciri Model Attim antara lain:
· Memiliki
batang monopodial
· Morfogenetik
batangnya ekivalen
· Arah
percabangannya orthotropik
· Memiliki
banyak cabang sehingga cocok digunakan untuk tempat perkembangbiakan satwa
· Letak
bunga selalu lateral
· Duduk
daun spiralis
Model ini jarang dijumpai,
karena pertumbuhannya kontinyu dan intoleran terhadap lingkungan. Ini
berkebalikan dengan model pohon yang memiliki pertumbuhan ritmik lebih toleran
terhadap lingkungan. Sebagian besar Model Attim direpresentasikan oleh tumbuhan
mangrove seperti bakau (Rhizophora spp.). Contoh lainnya yaitu
Ampupu (Eucalyptus globulus), Cemara (Casuarina
equisetifolia), Manggis-mangggisan (Garcinia gnetoides),dan
Bogem/Pidada (Sonneratia caseolaris). Sebuah penelitian
berjudul Diversitas dan Model Arsitektur Pohon di Hulu DAS Tondano
Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara menyebutkan 3 jenis yang
termasuk Model Attim, yaitu Kayu wasian (Elmerellia celebica), Kayu
linggua (Pterocarpus indicus), dan Kayu nantu (Palaqium
obtusifolium).
Daftar Pustaka :
Aththorich T A. 2000. Pengaruh
Arsitektur Pohon Model Massart Dan Rauh terhadap aliran Batang, Curahan Tajuk,
liran Permukaan dan Erosi di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi (Tesis).
Bogor. Sekolah Pascasarjana. IPB.
P. Prusinkiewicz, W. Remphrey: Characterization
of architectural tree models using L−systems and Petri nets. In M.
Labrecque (Ed.): L'arbre − The Tree 2000: Papers presented at the 4th
International Symposium on the Tree, pp. 177−186.
Syafitri. 2007. Arsitektur
Pohon-Pohon Pelingung yang Terdapat di Kota Padang.Universitas Andalas.
Padang.
Wiyono. 2009. Arsitektur
Pohon. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.